Fakultas Kehutanan INSTIPER Dampingi Kewirausahaan Perhutanan Sosial

(Yogyakarta, 01 Agustus 2025): Fakultas Kehutanan (Fahutan) INSTIPER menyelenggarakan pelatihan dengan metode Summer Course untuk menghasilkan fasilitator perhutanan sosial yang kompeten. Pelatihan akan berlangsung dari tanggal 4 sampai dengan tanggal 8 Agustus 2025, bertempat di kampus lapangan INSTIPER (SEAT) di Ungaran. Sejumlah 40 orang peserta hasil seleksi akan mengikuti agenda Summer Course yang didukung oleh Pusat Sains Lanskap Berkelanjutan (PSLB) INSTIPER tersebut.
Fasillitator yang kompeten menempati peran krusial dalam mendampingi usaha untuk menjadi mandiri. Kemandirian usaha sangat penting mengingat bahwa Perhutanan Sosial merupakan salah satu andalan program nasional sejak 10 tahun terakhir, namun tetapi masih menghadapi kendala dalam operasionalnya. Hingga 2025, Kementerian Kehutanan telah memberikan akses bagi sekitar 1,4 juta Kepala Keluarga seluas 8,323 juta hektar di seluruh Indonesia. Dalam implementasinya sebanyak 15,729  kelompok usaha telah terbentuk.  Walaupun demikian baru sekitar 10 persen saja dari kelompok ini yang mampu menjalankan bisnisnya secara operasional (goKUPS, 2025). 
Summer Course mengambil tema fokus pada pendampingan Perhutanan Sosial dalam industri agroforestri. Beberapa studi menunjukkan bahwa kelayakan Agroforestri tidak sangat mengesankan dan mengancam keberlanjutan jika hanya berkisar pada aspek budidaya saja. Keseimbangan manfaat sepanjang mata rantai suplai menentukan keberlanjutan usaha dalam jangka panjangi. Artinya, harus terjadi keadilan manfaat sejak dari nilai produksi di tingkat petani, di tingkat industri pengolahan,  sampai dengan di tingkat perdagangan. 
Di sinilah titik penting mencermati kelayakan industri agroforestri ketika Pemerintah pada akhir Desember 2024 menyampaikan kebijakan penyediaan 20 juta hektar lahan untuk cadangan pangan dan energi. Menteri Kehutanan Raja Juli Nasution kemudian (Februari 2025) mengisyaratkan bahwa ketahanan pangan dan energi di dalam kawasan hutan akan menerapkan pola agroforestri.  Berdasarkan tersebut maka Dr. Rawana, Dekan Fahutan INSTIPER, memberi argumentasi bahwa pencapaian target ketahanan pangan dan energi banyak ditentukan oleh tingkat keberhasilan industri agroforestri.
“Summer Course 2025 harus menghasilkan pendamping profesional untuk kelompok dan pelaku industri agroforestri, yang ditunjukkan oleh kekuatan pengetahuan yang dipelajari di sesi peltihan dan keterampilan lapangan sepanjang mata rantai suplai” ujar Dr. Agus Setyarso, Direktur Pusat Sains Lanskap Berkelanjutan (PSLB), INSTIPER.

Kami berharap rekan media dapat menyebarluaskan informasi terkait peran penting pendamping agroforestri dalam menguatkan tata kelola hutan berbasis masyarakat;
Memahami urgensi pengembangan agroforestri sebagai solusi berbasis lanskap untuk krisis iklim, pangan, dan ekonomi lokal; serta
mendukung penyampaian pesan-pesan strategis dari kegiatan Summer Course INSTIPER kepada publik luas.

Tentang Penyelenggara Summer Course 2025
Fakultas Kehutanan INSTIPER  adalah salah satu dari tiga fakultas pada INSTIPER Yogyakarta. Fakultas tersebut menawarkan minat studi Manajemen Sumberdaya Hutan, Hutan Tanaman Industri, serta Konservasi dan Restorasi Sumberdaya Alam.
Pusat Sains Lanskap Berkelanjutan Instiper (PSLB) menawarkan pengetahuan ilmiah, advokasi kebijakan serta jasa layanan untuk menghadirkan tata kelola dan implementasi pengelolaan lanskap berkelanjutan

search